1.
Qaulan Karima
Qaulan Karima adalah perkataan yang
mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar,
lemah-lembut, dan bertatakrama. Dalam ayat tersebut perkataan yang mulia wajib
dilakukan saat berbicara dengan kedua orangtua. Kita dilarang membentak mereka
atau mengucapkan kata-kata yang sekiranya menyakiti hati mereka.
Qaulan Karima harus digunakan khususnya saat berkomunikasi
dengan kedua orangtua atau orang yang harus kita hormati. Yang mana telah allah
firmankan dalam surat Al-Isra:23, yaitu sebagai berikut :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orangtuamu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, seklai kali janganlah kamu
mengatakan kepada kedanya perkatan ‘ah’ dan kamu janganlah membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka Qaulan Karima yaitu ucapan yang mulia” (QS. Al-Isra:
23).
2.
Qaulan Baligha
Kata baligh berarti tepat, lugas,
fasih, dan jelas maknanya. Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang
efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok
masalah, dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele. Agar komunikasi tepat
sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan
kadar intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh
mereka.
“Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal
(intelektualitas) mereka” (H.R. Muslim).
”Tidak kami utus seorang rasul kecuali ia harus menjelaskan
dengan bahasa kaumnya”(QS.Ibrahim:4)
Melihat dari pemaparan hadits dan qur’an diatas maka Gaya
bicara dan pilihan kata dalam berkomunikasi dengan orang awam tentu harus
dibedakan dengan saat berkomunikasi dengan kalangan cendekiawan. Berbicara di depan
anak TK tentu harus tidak sama dengan saat berbicara di depan mahasiswa. Dalam
konteks akademis, kita dituntut menggunakan bahasa akademis. Saat berkomunikasi
di media massa, gunakanlah bahasa jurnalistik sebagai bahasa komunikasi massa
(language of mass communication).
3.
Qaulan Maysura
Secara etimologis, kata maysuran
berasal dari kata yasara yang artinya mudah atau gampang (Al-Munawir). Ketika
kata maysuran digabungkan dengan kata qaulan menjadi qaulan
maysuran yang artinya berkata dengan mudah atau gampang. Berkata dengan
mudah maksudnya adalah kata-kata yang digunakan mudah dicerna, dimengerti, dan
dipahami oleh komunikan.
Kata qaulan maysuran hanya
satu kali disebutkan dalam Al-Quran, QS. Al-Israa’: 28. Yaitu sebagai berikut :
”Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang
kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura ucapan yang mudah”
(QS. Al-Isra: 28).
Berdasarkan sebab-sebab turunnya (ashab al-nuzulnya)
ayat tersebut, Allah memberikan pendidikan kepada nabi Muhammad saw untuk
menunjukkan sikap yang arif dan bijaksana dalam menghadapi keluarga dekat,
orang miskin dan musafir.
4.
Qaulan Layina
Qaulan Layina adalah pembicaraan
yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan,
sehingga dapat menyentuh hati. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang
dimaksud layina ialah kata kata sindiran, bukan dengan kata kata terus terang
atau lugas, apalagi kasar.
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan Qulan Layina
yaitu kata-kata yang lemah-lembut…” (QS. Thaha: 44).
Ayat di atas adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan
Harun agar berbicara lemah-lembut, tidak kasar, kepada Fir’aun. Dengan Qaulan
Layina, hati komunikan (orang yang diajak berkomunikasi) akan merasa tersentuh
dan jiwanya tergerak untuk menerima pesan komunikasi kita yang disampaikan.
Nabi Muhammad saw mencotohkan kepada kita bahwa beliau
selalu berkata lemah lembut kepada siapa pun, baik kepada keluarganya, kepada
kaum muslimin yang telah mengikuti nabi, maupun kepada manusia yang belum
beriman.
5.
Qaulan Sadida
Dalam al-qur'an surat 4:9 yang artinya “Dan hendaklah
takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan Qaulan Sadida yaitu perkataan yang benar” (QS. 4:9)
Qaulan Sadidan menurut pemaparan atau arti dari surat di
atas yaitu suatu pembicaraan, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi
substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa).
6.
Qaulan Ma’rufa
Qaulan Ma’rufa artinya perkataan yang
baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan
tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan. Qaulan Ma’rufa juga bermakna
pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (maslahat).
Serta Kata qaulan ma’rufan disebutkan Allah dalam
Al-Quran sebanyak lima kali. Pertama, berkenaan dengan pemeliharaan harta anak
yatim. Kedua, berkenaan dengan perkataan terhadap anak yatim dan orang miskin.
Ketiga, berkenaan dengan harta yang diinfakkan atau disedekahkan kepada orang
lain. Keempat, berkenaan dengan ketentuan-ketentuan Allah terhadap istri Nabi.
Kelima, berkenaan dengan soal pinangan terhadap seorang wanita.
Syukron,tulisannya sangat bermanfaat
BalasHapuskalo qaulan zur apa kak?
BalasHapusPerkataan sia sia. Keterangan dr hadis
HapusKurang 1. قولا سديدا
BalasHapusKalak qoulan adzima apa kak . Apa perkataan yang agung ?
BalasHapusApa sama kak qoulan sadidan dengan qoulan adzimah ?
BalasHapus